Tuhan Yesus mau kita HIDUP BARU. Apa itu HIDUP BARU? Kita sudah pernah membahas tentang PERTOBATAN. HIDUP BARU adalah pertobatan di mana kita tidak lagi hidup dalam dosa kedagingan dan pemikiran kita sendiri tetapi kita hidup menurut FirmanNya. Sudahkah kita benar-benar HIDUP BARU? Kita dapat merenungkan setiap hari apakah kita masih hidup dalam perbuatan daging seperti tertulis dalam Galatia 5:19-21 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, Seringkali kita merasa iri hati melihat orang lain lebih unggul dari kita dalam segala hal seperti kecerdasan, kesuksesan, kepopuleran dll. Iri hati salah satu perbuatan daging yang kita anggap sepele tetapi menurut Firman Tuhan itu dosa karena bila tidak dikendalikan dampaknya dapat menyebabkan berbagai masalah seperti pertengkaran, perselisihan, amarah, fitnah dll. Yakobus 3:16 Fakta dalam alkitab mencatat bahwa orang yang iri hati akan mengalami kematian rohani, bahkan akan menyebabkan terjadi nya penyakit fisik. Amsal 14:30 Sudah sepatutnya untuk kita bisa refleksi hati kita, Apa saja yang sering kita lakukan yang tidak berkenan di mata Tuhan? Kita dapat berproses bersama Tuhan untuk dapat mengendalikan diri kita dari dosa kedagingan agar kita dapat benar-benar HIDUP BARU. Biarlah sukacita dan damai sejahtera menyertai kita. Tuhan Yesus memberkati
Tulis Komentar
2 Korintus 9:15 (TB) Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu! Saya percaya Tuhan selalu menyertai hidup saya sehingga saya mendapatkan prestasi. 1 Timotius 4:10 (TB) Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Ayub merupakan orang yang sangat saleh. Ketaatannya pada Tuhan sungguh luar biasa. Walaupun ia menghadapi masalah berat sekalipun, ia tetap setia dan percaya pada Tuhan. Bahkan ketika istri nya menyuruhnya untuk menghujat Tuhan, ia tidak mau dan justru bisa dibilang ia tidak bisa melakukan nya karena ketaatannya pada Tuhan. Ayub merupakan teladan yang baik untuk kita semua. Kesetiaan dan ketaatanya pada Tuhan dapat kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti ketika kita menghadapi masalah kecil hingga masalah berat sekalipun kita tetap setia dan taat pada Tuhan. Kita tidak menjadikan masalah itu sebagai beban. Karena melalui masalah-masalah yang terjadi, Tuhan mempunyai maksud. Yaitu untuk mendewasakan iman kita dan menjadikan Tuhan sebagai fokus satu-satu nya di dalam kehidupan kita. Ulangan 11:1 “Haruslah engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia kewajibanmu terhadap Dia dengan senantiasa berpegang pada segala ketetapan-Nya, peraturan-Nya dan perintah-Nya.”
Seperti yang kita ketahui Yusuf merupakan salah satu tokoh Alkitab yang menginspirasi. Dari sikap hidup nya, ia memberikan kita sebuah teladan. Seperti tidak membalas kejahatan orang lain walaupun orang itu telah menyakiti atau berbuat jahat kepada kita. Kita harus mengampuni dan tetap rendah hati pada orang yang telah berbuat jahat kepada kita karena Yusuf pun memberikan teladan demikian ketika ia dijual oleh saudara-saudaranya. Sikap yang patut diteladani dari Yusuf juga adalah selalu mengandalkan Tuhan. Mengandalkan Tuhan berarti menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan, satu-satunya yang kita inginkan. Tanpa Tuhan, kita tidak berdaya. Ini berarti dalam menghadapi masalah yang kita hadapi bukanlah sebuah masalah yang besar. Yusuf pun ketika dijual saudara-saudara nya dan ketika dipenjara, tetap mengandalkan Tuhan dan tidak menyalahkan Tuhan atas kejadian yang dialaminya. Karena Yusuf telah menjadikan Tuhan sebagai kebahagiaannya, sehingga tidak menganggap masalah yang dialaminya adalah hal yang besar. Matius 5:44 “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Titus 2:7 “dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,” Paulus adalah seorang rasul yang hidupnya diubahkan oleh Roh Kudus. Dahulu, ia sangat membenci Tuhan Yesus, bahkan ia sampai menganiaya orang-orang Kristen. Namun, setelah ia mendengar suara Tuhan dalam perjalanan nya menuju kota Damsyik, ia memutuskan untuk mengikuti-Nya. Pertobatan Paulus untuk mengikuti Tuhan sangatlah luar biasa. Dari yang awalnya menganiaya orang-orang yang mengikuti Tuhan Yesus, berbalik mengikuti Tuhan Yesus dengan setia hingga mengabarkan Injil. Hal ini merupakan teladan yang harus dicontoh. Kita dapat mengikuti teladan Rasul Paulus ini dengan meninggalkan segala keinginan daging kita. Keinginan daging sama saja dengan dosa. Maka kita harus meninggalkan dosa dan kembali kepada Tuhan dan mengikuti kehendak-Nya dengan setia. Dari kehidupan Rasul Paulus, ia memberikan teladan kepada kita untuk berani membela nama Tuhan. Caranya adalah dengan menjaga perkataan dan perbuatan kita. Kita harus menjaga perkataan kita agar tidak menyakiti hati orang lain, begitu juga kita harus menjaga perbuatan kita agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Supaya hidup kita pun dapat menjadi teladan bagi orang-orang disekitar kita. (1 Timotius 4:12 “Jangan seorang pun menganggap engaku rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”) Rasul Paulus memang memberikan banyak teladan pada orang percaya, salah satunya adalah mengenai imannya yang sangat kuat. Setelah menjadi pengikut Tuhan Yesus, hidup Paulus sangat berubah. Ia memberitakan Injil dengan penuh semangat karena ia ingin banyak orang diselamatkan. Namun, karena semangatnya yang luar biasa dalam memberitakan Injil, ia mengalami banyak penolakan, aniaya dan penderitaan. Akan tetapi, Rasul Paulus tidak pernah mengeluh sama sekali. Sampai akhirnya, karena imannya kepada Tuhan Yesus, ia rela disiksa, dan pada akhirnya mati dipenggal. (2 Konritus 4:8-10 “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.”) |
PenulisHPK Foundation. Mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Arsip
September 2024
Kategori |