*“Bersedih itu wajar, tapi jangan sampai kita larut terlalu lama.”* 

Dalam video ini, Alvaro – salah satu siswa HPK Foundation – membagikan refleksi rohani yang sederhana namun sangat menguatkan, berdasarkan **Matius 17:22-23.** Di sana, para murid begitu bersedih saat mendengar bahwa Yesus akan diserahkan dan dibunuh. Tapi, Yesus juga menyatakan bahwa Ia akan bangkit pada hari ketiga.

Kesedihan adalah bagian dari kehidupan. Menangis itu wajar. Merasa kecewa juga manusiawi. Tapi seperti yang Alvaro sampaikan, **jangan biarkan kesedihan itu membuat kita lupa akan tugas utama yang Tuhan percayakan dalam hidup kita.** 

Karena setelah badai berlalu, ada kebangkitan. Ada harapan. Ada hidup yang harus kita jalani dan orang-orang yang harus kita layani. 

*"We may be down for a moment, but we are never left without hope."*

Mari tonton video ini dan temukan kekuatan baru untuk bangkit dari kesedihan dan melangkah lagi.

"Ketidaksempurnaan bukan halangan untuk bersyukur dan berjuang"

Tak semua manusia lahir dalam kondisi sempurna. Begitu pula Ibu Maria, salah satu orang tua dari penerima beasiswa HPK Foundation Cianjur. Ia terlahir dengan keterbatasan fisik—jari-jari tangan dan kakinya tidak sempurna. Namun siapa sangka, di balik tubuh yang ringkih itu, tersimpan hati yang begitu kuat dan penuh keteguhan.

Kisahnya dimulai sejak dalam kandungan. Ibunya saat itu mengidap kanker, dan dalam kondisi sakit yang berat, tetap mempertahankan kehamilannya. Ibu Maria lahir bukan hanya dengan tubuh yang tak sempurna, tapi juga dengan tantangan hidup yang langsung mengujinya sejak hari pertama. Ia sempat dirawat oleh orang lain karena kondisi ibunya yang sakit parah.

Namun, di balik semua luka dan keterbatasan, Ibu Maria tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa. Ia tidak pernah menyalahkan keadaan. Ia tidak mengeluh. Ia justru memeluk hidup dengan syukur dan menjalaninya dengan kekuatan iman yang luar biasa.

Hari ini, ia menjadi sosok ibu tangguh yang mendampingi anaknya meraih masa depan. Ia hadir di balik layar perjuangan, memberikan dukungan sepenuh hati dengan kasih tanpa syarat. Dan ketika beban hidup seakan terlalu berat.

Baginya, kekuatan bukan datang dari fisik yang sempurna, tetapi dari hati yang percaya bahwa Tuhan selalu punya rencana indah, bahkan di balik luka dan air mata.

Dari kisah Ibu Maria mengajarkan kami bahwa keterbatasan bukan akhir dari segalanya. Justru di sanalah awal dari sebuah kekuatan, harapan, dan kasih yang tak tergantikan. 

*Serunya tanya jawab tentang Paskah bareng siswa-siswi HPK Foundation!*

Dalam video ini, anak-anak HPK Foundation ditantang untuk menjawab pertanyaan seputar **Paskah**—dan luar biasa, mereka bisa menjawab dengan baik!  Bahkan anak-anak yang masih kecil pun sudah memahami arti Paskah dan karya keselamatan yang Yesus lakukan di kayu salib.

Kami bangga melihat bagaimana Firman Tuhan sudah tertanam di hati mereka sejak dini. Karena mengenal kebenaran Firman bukan hanya untuk diketahui, tapi untuk dihidupi setiap hari. 

Yuk, kita juga semangat untuk terus belajar tentang **karya keselamatan Yesus**, supaya kita makin dalam mengenal kasih-Nya yang begitu besar bagi kita semua.

*"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu."* – Amsal 22:6 

*Bukan sekadar nonton, tapi momen untuk mengingat kasih terbesar!* 

Siswa-siswi HPK Foundation baru saja mengikuti kegiatan spesial: **nonton bersama film *The Last Supper* di bioskop!**  Tapi ini bukan acara nonton biasa—melalui film ini, mereka diajak untuk merenungkan kembali **pengorbanan Yesus di kayu salib**, kasih yang begitu besar untuk menyelamatkan dunia. 

Film ini mengandung pesan yang dalam, menyentuh, dan sangat relevan bagi siapa saja—baik yang sudah percaya, maupun yang sedang mencari kebenaran. 

Yang bikin makin menarik, video ini dinarasikan oleh Joel dalam Bahasa Inggris!  Penuh makna, penuh refleksi, dan penuh semangat untuk hidup lebih dekat dengan Tuhan.

Mari kita terus mengingat kasih-Nya dan membagikannya kepada sesama. 

*"There is no greater love than this, that one lays down his life for his friends."* – John 15:13

*Liburan bukan alasan untuk malas, tapi kesempatan untuk bertumbuh!* 

Siapa yang sudah punya rencana liburan? Biasanya, liburan identik dengan santai dan bersenang-senang, tapi tahukah kamu? Tuhan ingin kita tetap RAJIN dan terus BERTUMBUH, bahkan di masa liburan! 

 **Amsal 6:6** mengingatkan kita untuk belajar dari semut yang tetap bekerja dengan bijak. 
 **2 Petrus 3:18** mengajarkan bahwa kita harus terus bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Tuhan. 

Jadi, bagaimana cara membuat liburan kita lebih bermakna? 
 **Bertumbuh dalam iman** – Luangkan waktu untuk doa, membaca Alkitab, atau mengikuti retret rohani. 
 **Bertumbuh dalam karakter** – Belajar lebih sabar, penuh kasih, dan mandiri di rumah maupun komunitas. 
 **Bertumbuh dalam keterampilan** – Kembangkan bakat seperti musik, menulis, atau olahraga. 

Dan yang paling penting, liburan bisa menjadi kesempatan untuk menjadi BERKAT! Seperti yang tertulis dalam **Matius 5:16**, hendaklah terang kita bercahaya melalui perbuatan baik, agar orang lain memuliakan Tuhan. Kita bisa: 
 Melayani di gereja 
 Membantu keluarga di rumah 
 Mengajak teman melakukan hal positif 

Jadi, yuk jadikan liburan ini sebagai waktu yang berharga untuk bertumbuh dan menjadi berkat!