Namaku Risa. Hari ini adalah hari senin, dan aku harus mengikuti upacara seperti pada biasanya. Hari ini tepat pukul 05.00, aku beranjak dari tempat tidurku dan menuju kamar mandi. Setelah aku siap, aku menuju ibuku yang telah menyiapkan sarapan bagi anak-anaknya. Setelah tiba di dapur, aku melihat ibuku tampak letih karena bekerja. Ibuku memang seorang pekerja keras. Ia bekerja sebagai penjahit biasa, dan ia baru saja menyelesaikan jahitannnya pada pukul 04.30, karena pelanggan memintanya untuk menyelesaikan jahitannya pagi ini. Ya, ibuku adalah ibu yang luar biasa, karena walaupun ia merasa letih, ia tetap meyiapkan kebutuhan anak-anaknya. Setelah sarapan, aku bergegas untuk pergi kesekolah. Seperti biasanya, aku harus naik angkot satu kali, dan jalan kira-kira 100 meter untuk dapat sampai disekolah. Setibanya disekolah, aku langsung masuk ke kelas dan berbincang bersama teman-temanku, yaitu Vera, Christin, Salsa, dan Intan. Mereka memang teman-teman seperjuanganku, saat susah maupun senang, kami selalu bersama. Bel pun berbunyi, kami lekas langsung duduk di bangku kami masing-masing. Ibu hana, selaku guru Seni Budaya memasuki kelas kami, yaitu kelas 7a. Setelah berdoa dan mengucapkan salam, pelajaran pun dimulai. “ Anak-anak, tak terasa sebentar lagi natal sudah tiba, nah berhubungan dengan moment natal ini, ibu akan memberikan tugas kepada kalian” ucap Ibu Hana. Sontak kami langsung merasa senang dan berteriak “ yee... natal tiba, kita akan mendapatkan kado dari ayah dan ibu, kita juga akan mengenakan baju dan topi natal, yee...” semua anak merasa senang. “ Baik anak-anak, ibu akan memberikan tugas untuk membuat kado natal yang indah teruntuk orang tua kalian, ayah dan ibu kalian kan sudah sering memberikan hadiah natal pada kalian, nah kali ini, kalian yang akan memberikan hadiah natal pada orang tua kalian ” ucap Ibu Hana. Kami pun langsung memikirkan dan mempersiapkan apa yang akan kami persembahkan kepada orang tua kami. Terlebih aku, aku terus berpikir kira-kira apa hadiah yang cocok untuk Ibuku. Sebab, natal merupakan hal yang dinanti-nantikan oleh ibu dan aku. Bel pun berbunyi, kami pun melanjutkan pelajaran berikutnya. Setelah jam pulang sekolah tiba, aku langsung bergegas menuju rumah dan melihat celenganku, wah uang tabunganku belum cukup untuk membelikan ibu hadiah natal. Lalu akupun menghampiri ibu yang sedang menjahit. “ Ibu sedang apa? ucapku. “ eh Risa sudah pulang. Ibu sedang menjahit baju natal untuk kalian, sebentar lagi Natal kan tiba, maka dari itu Ibu membuatkan baju natal untuk kalian” Hatiku langsung tersentak, ibu selalu membuatkan baju natal untuk aku dan kakakku, tetapi kami tidak pernah membuatkan baju untuk Ibu. Saat hari natal tiba, Ibu selalu mengenakan pakaian yang sering sekali ia pakai. Ibu tak pernah memikirkan dirinya sendiri, Ibu selalu mengutamakan kami. Muncul ide di benakku untuk membelikan baju natal untuk ibu. Seminggu kemudian, aku menerima raportku dengan hasil yang baik. Ibu merasa bangga padaku. Namun, bukan raportku yang ada dibenakku, melainkan hadiah natal untuk ibu, karna tak terasa natal sudah semakin dekat. Aku menambil uang dari celenganku dan bergegas menuju toko baju. Banyak sekali baju dan sangat indah tetapi, harganya sangat mahal, uangku tak cukup untuk membelinya. Lalu tak sengaja, aku menemukan baju yang indah, saat ku lihat harganya, uangku ternyata cukup untuk membeli baju itu. Sudah ku bayangkan, Ibu sangat cocok untuk mengenakan baju ini. Cepat-cepat ku bayar baju ini dan langsung ku bawa pulang. Aku tempatkan baju ini ditempat tersembunyi agar ibu tidak melihatnya. Keesokan harinya, tak terasa bahwa malam ini adalah malam natal. Aku sudah tak sabar melihat ibu mengenkan pakaian yang ku belikan. Saat malam natal ini, aku berkumpul bersama ibu, ayah dan kakakku. Kami berbincang-bincang sambil bercanda. Sungguh moment seperti ini membuatku merasa senang. Tak lama kemudian, ayah dan ibu menyuruh aku dan kakak untuk masuk ke kamar dan tidur karena sudah karut malam. Aku dan kakak pun menurutinya. Ayam telah berkokok, dan matahari mulai muncul dari timur, aku segera bersiap untuk perayaan natal. Setelah mengenakan pakaian yang ibu buat, aku langsung menuju kamar ibu untuk memberikan hadiah ini. Terlihat ibu sedang kebingungan karena baju yang biasa ibu pakai robek dan butuh waktu lagi untuk menjahitnya. Lalu aku memeluk ibu dan memberikan hadiah itu. “ Bu, Ibu tak usah merasa bingung lagi, Risa punya hadiah natal untuk Ibu” ucapku sambil meneteskan sedikit air mata. Ibupun mengambil hadiah itu dan membukanya, ibu terlihat senang dan memelukku kembali. “ terimakasih ya Risa, Ibu senang sekali dengan hadiah yang Risa berikan, Risa memang anak Ibu yang baik” ujar ibu sambil meneteskan air matanya. “iya bu, Ibu juga merupakan Ibu yang sangat baik buat Risa dan kakak, Terimakasih ya bu. Selamat hari natal” balasku. Ibu pun mengenakan pakaian itu. Jujur saja, ibu memang terlihat sangat cantik saat mengenakannya. Kami pun bergegas pergi ke gereja untuk merayakan hari natal. Sungguh di hari natal ini, merupakan hari natal untuk ibu. Aku merasa sangat bahagia. -tamat- Terimakasih kepada Bapak Donatur dari Yayasan HPK Foundation atas bantuan dan dukungannya. Kiranya Tuhan Yesus memberkati Bapak sekeluarga selalu. Amin.
Tulis Komentar
|
PenulisHPK Foundation. Mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Arsip
January 2025
Kategori |