What a precious privilege to wake up again and be alive! Each moment of our life is a picture we have never seen before and which we will never see again. May we begin this day with a smile, calmness of mind, coolness of emotion, and a heart filled with gratitude to God. May God seal, protect and free you & your family from harm and danger. In the name of Jesus we pray, Amen
Tulis Komentar
Pada tgl 13 februari 2011 seorang nenek berusia 70 thn dari desa Ciranjang meluapkan syukurnya kepada Tuhan karena berhasil menjalankan operasi pengangkatan rahimnya oleh dr. Winarno. Sudah bertahun-tahun dia menderita penyakit prolaps uteri dan gangguan saluran kencing yang menyebabkan dia sering sakit perut dan tidak bisa mengontrol kencing, sehingga tak jarang dia mengompol. Hal ini sangat mengganggu aktivitasnya sehari-hari, tapi apa daya, sang nenek tidak punya biaya. Untuk hidup sehari-hari saja susah dan sangat sederhana. Pertemuan saya dengan nenek ini sungguh tidak terduga dan tidak direncanakan sama sekali. Saya yakin, Tuhanlah yang merencanakan pertemuan kami. Nenek ini tinggal seorang diri di desa Ciranjang. Pada saat saya dan teman2 tim HPK Foundation melakukan perjalanan untuk mengadakan persekutuan di salah satu rumah penduduk di desa Ciranjang pd tgl 17 desember 2010, nenek ini pertama kali bergabung dgn ibadah kita. Saya melihat bertapa menyedihkan fisik nenek itu. Beliau berjalan dengan terbungkuk-bungkuk. Saya coba menghampiri nenek itu dan nenek itu sambil menangis mulai bercerita kalau dia sudah lama menderita penyakit prolaps uteri dan hidup sebatang kara dengan mencari kayu bakar. Saat itu saya berpikir untuk mencarikan dokter yang mau membantu menyembuhkan penyakit nenek itu. Teman saya merekomendasikan dokter spesialis kandungan, yaitu dr. Winarno, yang sering melakukan pelayanan. Saya bersama tim HPK mencoba mendatangi dr. Winarno. Puji Tuhan, dr. Winarno bersedia untuk membantu nenek itu. Keesokan harinya, kami tim HPK membawa nenek itu berobat ke dr. Winarno dan dokter menyarankan bahwa rahim nenek itu harus dioperasi. Operasinya akan dilakukan di RS. Boromeus dan biaya yang dibutuhkan saat itu sebesar 13 jt . Saya berusaha untuk mencari dana, namun dana yang terkumpul hanya 9 jt dan masih kurang 4 jt. Saat itu saya sungguh bingung dan seluruh tim HPK sudah coba menghubungi bagian keuangan RS. Boromeus. Pihak RS. Boromeus dengan tegas menyampaikan bahwa mereka tdk pernah memberikan bantuan keringanan biaya apapun dari dulu. Jadi hanya dr. Winarno saja yg melakukan operasi gratis krn kebijakan beliau sendiri. Saat itu, waktu untuk operasi nenek tinggal 2 hari lagi. Saya hanya bisa berserah pada Tuhan dalam doa dan iman. Saya yakin Tuhan pasti buka jalan. Setelah nenek ini di operasi dan rawat inap di RS. Boromeus Bandung selama 3 hari, keesokan hari nya tim HPK memberanikan diri untuk mendatangi bagian keuangan lagi dan meminta keringanan biaya. Tiba-tiba ada satu orang yang menghampiri tim HPK dan tim HPK menceritakan tentang nenek ini. Puji Tuhan, orang tersebut berkata bahwa sisa biaya yang masih kurang tidak perlu dibayar dan tim HPK diperbolehkan membawa pulang sang nenek. Mendengar hal ini, saya sungguh tak henti-hentinya mengucap syukur pada Tuhan. Tuhan sangat baik dan benar-benar menjawab doa saya. Selama beberapa hari saya berdoa dan tepat pada waktunya Tuhan menjawab mengerakkan hati seseorang yang bahkan tidak kami kenal itu, yang ternyata merupakan pimpinan di bagian keuangan RS. Boromeus. Tuhan sungguh bisa memakai siapapun untuk menjadi perpanjangan tangan-Nya. Saya percaya bahwa doa orang benar jika dengan yakin didoakan, sangat besar kuasaNya. Kuasa doa tak berubah, dari dulu, sekarang, dan untuk selama-lamanya.
“Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang” (Amsal 17 : 22) Kesehatan bukan sekedar dari diet, nutrisi, olahraga, dan tidur. Jiwa yang bahagia dan ceria akan meningkatkan kesehatan, tetapi jiwa yang terluka dan negatif dapat merusaknya. Pada saat kita sedih, bingung, sakit baik secara fisik maupun emosional, ingatlah bahwa Tuhan selalu berada di samping kita menawarkan penghiburan, cinta, dan kedamaian-Nya. Berdoa kepada Tuhan dan memiliki hati yang gembira merupakan kunci utama dalam menghadapi sakit emosional dan fisik. Pertanyaannya adalah bagaimana cara agar kita bersukacita dan memiliki hati yang gembira? Ketahuilah pada saat Yesus dilahirkan, para malaikat telah memberikan kita jawaban atas pertanyaan ini yang tertulis dalam Lukas 2 : 10-11 “Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”. Sukacita dan hati yang gembira dapat kita peroleh dengan senantiasa melalui Yesus Kristus. Selain sukacita dan hati yang gembira, Alkitab juga mengajarkan kepada kita untuk memiliki hati yang tenang dan jiwa yang sehat seperti yang tertulis dalam Amsal 14 : 30 “Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang. Kita juga harus menghindari hal-hal yang dapat menghancurkan kegembiraan itu sendiri, salah satunya adalah dosa. Dosa menghancurkan hati yang gembira. Oleh karena itu, kita harus menjalani kehidupan yang suci, tanpa tercela di dalam Tuhan agar kita senantiasa memperoleh ketenangan dan kegembiraan di bawah naungan-Nya. Faktor-faktor lain seperti ketidakpuasan, iri hati, kepahitan, nafsu, kebencian, kemarahan, pikiran yang jahat, dan tidak mau mengampuni akan mendatangkan kehancuran bagi diri kita sendiri. Tetapi jika kita bersukacita, penuh kasih, bersyukur, damai, pemaaf, dan penuh pujian kepada Tuhan, kita akan menemukan berkat Tuhan dan kesehatan jasmani. Tuhan Yesus datang untuk menghibur yang patah hati (Yesaya 61 : 1-3). Dia adalah seorang Juruselamat dan sahabat sejati, barang siapa yang mengenal Dia, kita akan bahagia selamanya. Anugrah Tuhan adalah anugrah yang tak ternilai. Bersukacitalah! Tidak ada yang lebih menggembirakan, menyegarkan, dan menyehatkan selain mengakui segala dosa melalui doa pribadi dengan Tuhan, dan mempersembahkan pujian dan nyanyian kepada-Nya. Marilah kita senantiasa menjaga hubungan baik dengan Tuhan Yesus Kristus agar kita bersukacita, memiliki hati yang gembira, dan mampu menjalani hidup dengan damai sejahtera melalui Firman-Nya yang hidup.
ENGKAULAH PERSEMBUNYIANKU DAN PERISAIKU; AKU BERHARAP KEPADA FIRMAN-MU “. Artinya, kita sudah tau tempat pelarian kita yang aman dari berbagai rongrongan dunia ini, kita sudah harus mempersiapkan diri kalau-kalau ada hembusan badai kencang yang menghantam dan menerpa perahu layar kehidupan kita. Dialah Tuhan yang selalu kita andalkan, Dialah tempat persembunyian kita dan kubu pertahanan kita. Kepada Dialah kita percaya dan hanya kepada Dialah kita menaruh harapan, karena Dialah perisai yang sanggup melindungi seluruh keberadaan kita. “Tetapi Engkau, Tuhan, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku.” Mazmur 3 : 4 Ditengah dunia yang penuh dengan gejolak ini, Rasul Paulus mengingatkan akan dalam setiap keadaan kita harus menggunakan perisai iman sehingga kita bisa menangkal berbagai serangan musuh. Kita harus mencontoh Daud yang percaya bahwa Tuhan adalah perisai yang melindunginya. “… dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman,” Efesus 6 : 16 “Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya.” Amsal 2 : 7. Seorang anak berdusta kepada gurunya, mengaku tidak membawa buku yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR), padahal PR itu memang tidak dikerjakannya. Si guru percaya. Merasa berhasil, dustanya berkembang. Ia berbohong juga pada orang tuanya. Bukan hanya tentang PR, melainkan juga hal-hal lain, seperti uang jajan, uang sekolah, dan kegiatan sekolah. Ketika orang tuanya dipanggil karena dusta si anak mulai terendus, barulah ia mengaku dengan jujur. Seperti yang kita ketahui bahwa berdusta merupakan tindakan tercela. Orang yang berdusta untuk sementara waktu dapat saja merasa aman karena berhasil menutupi sesuatu. Namun, orang jujur akan terbiasa menghadapi realitas dan konflik, bertahan pada masa-masa sulit, dan menemukan jalan keluar untuk persoalan yang dihadapinya. Semakin sering kita berdusta, kita mungkin merasa nyaman bisa membuat orang percaya dengan dusta kita. Tapi ingat, dusta akan membuat kita menjadi tidak apa adanya. Lalu suatu waktu, ketika dusta kita sudah menumpuk-numpuk, kita pun jadi kesulitan mengenali siapa diri kita sebenarnya. Dan, dalam taraf yang lebih mengerikan, kita bisa saja tidak tahu dengan apa yang sebenarnya kita inginkan. Ingatlah bahwa Tuhan akan membela orang-orang yg hidup jujur dan hidupnya tidak bercela di hadapan-Nya. “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah supaya kamu dapat melawan tipu muslihat iblis ; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” (Efesus 6 : 10-12).
\ Little children, come unto Me. For I love you, don't you see? Sometimes there is trouble everywhere. But know, little children, that I care. Please do something for Me. That something is to trust in Me. I want you to laugh and play; know that I hear your prayers every day. At home or at school, please keep the Golden Rule. I created you special, don't you see? Special for your mom, dad and Me. I delight in your every day, now hear what I say. I hear you telling other children all about Me, and this makes Me happy as can be. You are little, but a might one for telling others about Jesus, God's Only Son. A golden crown I will place upon your head for not following Satan, but Me instead. *Matthew 19:14*: "But Jesus said, 'Suffer little children, and forbid them not to come unto me, for such is the Kingdom of Heaven.'" *Colossians 3:20*: " Children, obey your parents in all things, for this is well pleasing unto the Lord."
|
PenulisHPK Foundation. Mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Arsip
March 2024
Kategori |